Kamis, 18 November 2010

Aku dan Jalan Raya Sawoo Safari

Pagi ini begitu cerah, namun hatiku murung. Besuk aku harus kembali meneruskan studiku di Surabaya. Bukan studi yang membebaniku tetapi semua ini telah kulalui selama hampir 20 tahun. Tadi seperti biasa, ibuku kuantar pakai motor honda prima tahun 89 milik ayah. Menanjak, memang tempat ibu bekerja di sekolah dasar yang bisa dibilang di daerah pegunungan. Kembali dari Sekolah Dasar itu , jalan mulai turun. Kuhentikan motorku di sisi bukit pinggir jalan. Di tempat sejuk ini aku berhenti. Kicauan burung terdengar sangat merdu dihiasi kokokan ayam jago milik warga. Di sana tampak bentangan luas kabupaten Ponorogo. Di kejauhan barat laut sana terlihat bangunan berwarna kuning tua, sangat jelas. Tak lain itu gedung pemerintahan milik Pemkab. Di timurnya beberapa tower telepon selular dan deretan gedung-gedung rendah menghiasi. Dan yang paling timur itu mungkin STAIN, sebelah baratnya SMA ku dulu. SMA yang begitu indah, begitu mengesankan. Dari sekolah itulah aku bisa seperti ini, melanjutkan studi yang lebih tinggi. Terimakasih banyak. Sudah cukup, aku pulang.
*
Sampai di pasar Sawoo, hiruk pikuk pasar sudah terasa pagi ini. Pedagang kambing, sayuran, kelontong, berjubel di kanan kiri jalan membuat kendaraan yang lewat berjalan merayap. Jalan berbelok ke kiri, ke arah barat, ke rumahku. Di pojokan tikungan itu rumah karib-

2 komentar: