Selasa, 29 September 2009

Harusnya Kita Bangga Punya CN 235


Wah, ternyata Indonesia bisa memroduksi pesawat canggih! CN 235 MPA atau Maritime Patrol Aircraft atau juga pesawat buat patroli maritim. Pesawat ini dirintis dari zaman gak enak dulu, taun berapa lupa, yang dibuat oleh IPTN yang sekarang diganti jadi PT Dirgantara Indonesia.
Pesawat ini dilengkapi radar dan peralatan pendukung yang canggih dengan teknologi terkini. Bahkan pesawat ini bisa dilengkapi rudal anti kapal selam. Jadi jika mengamankan Ambalat cukup 1 buah CN 235 MPA, tentu dengan dukungan TNI AL. Soal nama, jangan diragukan lagi. Pilot Malaysia banyak yang memuji-muji kehandalan pesawat ini. Salah satu majalah militer Amerika pun mengatakan bahwa pesawat CN 235 (berbagai versi) merupakan jenis pesawat legendaris serupa C-130 Hercules buatan USA. Begitu pula Korea Selatan dan Turki yang sangat kagum atas perkembangan PTDI dan menjadikan CN 235 versi VVIP untuk pesawat kepresidenan, dan versi lain untuk kemiliteran.
Walau mesin berasal dari Spanyol dan piranti canggihnya berasal dari Perancis, pesawat ini laris manis di pasaran. Salah duanya yaitu Korea Selatan sama Turki yang dari dulu pengguna setia CN 235 buatan PTDI. Bahkan Amerika pun konon juga punya sebuah pesawat CN 235 milik seorang pengusaha. Yang perlu diketahui lagi design pesawat CN dirancang oleh Bapak Pesawat Indonesia (hehe) BJ. Habibie tentu saja dengan lisensi dari Spanyol. Berikut foto2 CN 235 milik Indonesia maupun luar negeri yang tentu didatangkan dari Indonesia:

Gb 1 : CN 235 MPA milik TNI AU



Gb 2 : Ruang pengawasan patroli


Gb 3 : CN 235 milik Tentara Udara Diraja Malaysia


Gb 4 : CN 235 milik AU Korea Selatan (lihat! dibelakang ada F 18 Hornet! berarti pesawat kita pantas disandingkan sama hornet ya!)


Gb 5 : CN 235 milik AU Turki


Gb 6 : CN 235 milik Spanyol


Gb 7 : CN 235 milik AU Brunei Darussalam


Gb 8 : CN 235 milik AU Pakistan


Sumber referensi & gambar :
alutsista.blogspot.com
defensestudies.blogspot.com
indomil.wordpress.com
dll

Rekomendasi Minuman Lebaran

Dari hasil penelitian (saya.red), ternyata orang2 yang berkunjung silaturahmi lebih memilih minuman yang "berasa" dari pada air putih kemasan.

Ini terbukti ketika peneliti melakukan survey di rumahnya. Dari 103 air putih kemasan gelas ternama (merk tidak disebutkan), masih ada sisa 30 gelas yang tidak terminum. Ini berarti 29,12% air putih kemasan terbuang sia-sia. Jika dihitung kerugiannya harga 1 gelas air putih kemasan 500 rupiah, dikali 30 sama dengan 15000 rupiah. Sementara minuman2 yang berasa, seperti rasa teh, asem, dan jeruk yang juga kemasan gelas dengan harga yang sama pula jauh lebih hemet. Dari 20 sampel gelas minuman "berasa" tersisa 1 1/4 gelas, berarti hanya 6,25% air yang sia-sia.
Jika sampel air berasa disamakan jumlahnya dari 20 menjadi sama-sama 103 gelas, kerugiannya hanya sekitar 3200 rupiah. Dengan begitu kita dapat menekan biaya sebesar 11800 rupiah per 103 gelas. Dengan uang itu kita dapat membeli lagi 1 dus minuman berasa seharga 10500 rupiah, bahkan masih sisa 1300 rupiah. Dengan begitu kita dapat menarik kesimpulan bahwa
air berasa lebih hemat (lebih tidak mubazir) daripada air putih kemasan. Perbandingan kerugian 1 : 4,7.
Dengan penelitian aneh ini semoga pembaca dapat lebih tahu tentang minuman apa yang semestinya dipilih untuk suguhan lebaran. Dengan kata lain saya rekomendasikan membeli minuman berasa biar hemat,,

Jumat, 18 September 2009

ANGGAK (Ah Gak Aruh2!)

Suatu hari aku lewat depan kelas ... Eh, ada temen ge duduk2. yah namanya baru masuk SMA (siswa anyaran) pengen knal lah ma anak laen, bukan SKSD! ku sapa dia. aku lupa aku nyapa gimana, tapi seingatku "boz" gitu,hehe. bener2 gag kusangka diem aja dianya. aku yakin dia melihatku, juga denger. anggak bener! ah gak aruh2! Tapi....ya gitulah, jenenge_e bocah,, bener2 beda ama yang ada di SMPku dulu. Sempet sebel juga waktu itu. Tapi yang penting gak usah kepengaruh ama mereka lah, gak usah bales gak mau nyapa. Lakukan yang terbaik.

Jaga Kebersamaan















Hm... udah hampir 3 tahun ni kita bersama, masih tersimpan di atas rambut dulu daftar ulang masuk SMA 1 begitu riuh, senasib, keakraban dan kebahagiaan hati tak terbendung mengingat aku telah diterima di sekolah ini. Itu teman2ku yang baru. Belum kenal dan hanya temen2ku SMP yang cuma bisa dihitung jari yang kulihat. Asik,, kenalan ksana kmari, MOS yang lucu2 geli!
Sekarang 7 bulan lagi ujian nasional menghampiriku. Oh Tuhan, betapa singkatnya aku berada di sekolah ini. Senang iya, berat iya. Di manakah keberadaanku 1 tahun lagi?